Rapat Koordinasi Lintas Kementerian: Pemerintah Dorong Investasi Pabrik Gula
By Admin
nusakini.com - Saat ini pemerintah tengah mendorong investasi Pabrik Gula (PG) dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi gula bagi industri dan masyarakat.
Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi lintas kementerian yang dihadiri oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Menteri BUMN Rini Soemarno, wakil dari kementerian Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional, beserta jajarannya. Turut hadir pula Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti.
Rapat ini dilakukan di kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Senin (18/7/2016).
Keempat kementerian juga membahas permasalahan lahan dan investasi pabrik dan kebun tebu. Beberapa hal yang diputuskan antara lain:
- Pemerintah mempercepat izin sementara penyediaan lahan bagi 14 PG existing dan 13 PG baru dengan lahan yang dicadangkan 700 ribu ha. Pencadangan lahan tersebut diprioritaskan diperoleh dari lahan Hutan Produksi dan Hutan Produksi Konversi.
- BUMN berencana terlibat dalam investasi PG dalam bentuk saham.
- Dalam membangun PG perlu memperhatikan penyerapan tenaga kerja lokal dan bermitra dengan komposisi lahan dari petani minimal 30%.
- Dalam rangka mengembangkan tanaman tebu di Perum Perhutani, akan dilakukan deregulasi Permen LHK yang terkait sebagai landasan dalam pengembangan tebu di arealnya.
Menteri LHK Siti Nurbaya menekankan, saat ini adalah momentum yang tepat untuk meminimalisir konflik lahan yang bisa terjadi antara perusahaan dengan masyarakat. Karena itu akan digalakkan penyuluhan secara intensif, supervisi secara tepat dan memperkuat kelembagaan.
Pemerintah juga mengantisipasi 5 sampai 10 tahun ke depan dalam mengembangkan industri gula yang dapat menghasilkan produk energi listrik dan bio ethanol yang ramah lingkungan. Pemanfaatan produk tersebut dapat dijajaki kerjasama dengan PT PLN dan PT Pertamina.
Dari 27 perusahaan yang berkomitmen investasi membangun kebun tebu, 2 perusahaan sudah siap beroperasi dan memperoleh izin lahan 55 ribu ha, yaitu pabrik gula di Lamongan dan di Dompu. Selanjutnya 4 investor dalam proses pengurusan lahan 246 ribu ha dan 21 investor lainnya sedang difasilitasi untuk memperoleh lahan.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyampaikan bila 27 PG tersebut beroperasi maka akan menyerap 3,8 juta tenaga kerja langsung dan tidak langsung dengan nilai investasi Rp 85 triliun. Selain itu diperkirakan akan menghasilkan 7,42 juta ton gula pada tahun 2022 sedangkan kebutuhan konsumsi 7,34 juta ton yang berarti akan surplus 0,12 juta ton.(p/mk)